Minggu, 25 November 2012
Minggu, 11 November 2012
KTA
Konservasi Tanah Dan Air
konservasi
adalah upaya atau usaha menjaga keberadaan suatu lahan secara terus menerus dengan
berkesinambungan baik mutu maupun jumlah. Wartaputra (1990) titik tolak
konservasi sumberdaya alam hayati bersumber dari strategi konservasi dunia yang
pada tahun 1980 diumumkan di Indonesia (bersama 30 negara lain) oleh empat orang
menteri: Menteri Pertanian, Menteri Penerangan, Menteri RISTEK dan Menteri PPLH
yang mengandung tiga aspek yaitu:
· - Perlindungan
sistem penyangga kehidupan
· - Pengawetan/pelestarian
aneka ragam genetik yang ada
·
- Pelestarian
manfaat
Tanah (bahasa Yunani: pedon; bahasa Latin: solum) adalah bagian kerak bumi yang tersusun dari mineral dan bahan organik.Tanah sangat
berperan penting bagi semua kehidupan yang ada dibumi. Tanah juga sebagai
pendukung kehidupan tumbuhan dengan menyediakan hara dan air serta sebagai
penopang akar tumbuhan.
Air merupakan suatu senyawa penting bagi semua kehidupan dalam
bumi. Air yang menutupi bumi sekita 71 % dari permukaan bumi.Sebagian besar air
di bumi adalah air asi ( laut ) dan aliran air di atas permukaan tanah seperti
mata air, sungai dan muara. Air sangat penting bagi kehidupan manusia. Banyak tempat
di beberapa bagian bumi membutuhkan sumber air atau kekurangan persediaan air.
Konservasi tanah dan air adalah upaya atau usaha menjaga,
melestarikan dan meningkatkan produktivitas tanah serta kuantitas dan kualitas air
dalam pengolahan lahan dan sumber daya secara berkelanjutan.
Dalam
konservasi tanah dan air ada 3 metode yang digunakan secara garis besar yaitu konservasi
secara agronomis, konservasi secara mekanis, konservasi secara kimiawi. Metode
agronomis adalah penggunaan tanaman atau tumbuhan sedemikian rupa agar dapat
mengurangi laju erosi. Dalam metode agronomis atau disebut juga metode vegetatif
seperti Menanam tumbuhan secara terus menerus (permanent plant cover), pertanaman
strip (strip cropping), pertanaman berganda (multiple cropping), pertanaman
bergilir (rotation cropping), pemanfaatan mulsa (residue management) dan sistem
pertanian hutan (agroforestry). Yang kedua adalah metode konservasi secara mekanis
yaitu pengelolaan lahan dengan menggunakan sarana fisk seperti tanah dan batu
guna mempersiapkan kondisi tanah yang baik bagi pertumbuhan tanaman. Dalam
metode ini seperti guludan (contour bunds), terras , saluran pembuang air
(waterways), sumur resapan. Dan yang ketiga adalah metode konservasi secara
kimiawi adalah pengolahan lahan dalam memperbaiki struktur tanah dengan
menggunakan atau pemberian preparat kimia / pemntafan tanah ( soil conditioner
) sehingga mampu meningkatkan hasil tanaman yang berkualitas sepertu pemupukan
demi meningkatkan produktivitas tanah.
Salah satu contoh konservasi tanah dan air
di daerah saya di KUTAI BARAT, Kalimantan Timur adalah Rondong ( suku kutai ), lembo ( tunjung benuaq), dan Simpukng Munaan
(dayak tunjung ) yang disebut juga kebun buah. Lahan ini diartikan sebagai
kebun buah yang dimana lahan bekas ladang petani dayak setelah digunakan ladang,
di tanami dengan buah – buahan. Metode yang digunakan dalam konsevasi ini
adalah metode konservasi secara agronomis. Selain itu, lahan yang digunakan
lahan lading tersebut juga setelah panen tanaman ladang di tanam dengan
tumbuhan seprti pohon karet dan tanaman sayuran lainnya.
![]() |
Lahan lading yang di Tanami buah – buahan dan sayuran |
Lahan Ladang yang akan
di Tanami Karet
Langganan:
Postingan (Atom)