Minggu, 11 November 2012

KTA



Konservasi Tanah Dan Air
konservasi adalah upaya atau usaha menjaga keberadaan suatu lahan secara terus menerus dengan berkesinambungan baik mutu maupun jumlah. Wartaputra (1990) titik tolak konservasi sumberdaya alam hayati bersumber dari strategi konservasi dunia yang pada tahun 1980 diumumkan di Indonesia (bersama 30 negara lain) oleh empat orang menteri: Menteri Pertanian, Menteri Penerangan, Menteri RISTEK dan Menteri PPLH yang mengandung tiga aspek yaitu:
·         - Perlindungan sistem penyangga kehidupan
·         - Pengawetan/pelestarian aneka ragam genetik yang ada
·         - Pelestarian manfaat
Tanah (bahasa Yunani: pedon; bahasa Latin: solum) adalah bagian kerak bumi yang tersusun dari mineral dan bahan organik.Tanah sangat berperan penting bagi semua kehidupan yang ada dibumi. Tanah juga sebagai pendukung kehidupan tumbuhan dengan menyediakan hara dan air serta sebagai penopang akar tumbuhan.
Air merupakan suatu senyawa penting bagi semua kehidupan dalam bumi. Air yang menutupi bumi sekita 71 % dari permukaan bumi.Sebagian besar air di bumi adalah air asi ( laut ) dan aliran air di atas permukaan tanah seperti mata air, sungai dan muara. Air sangat penting bagi kehidupan manusia. Banyak tempat di beberapa bagian bumi membutuhkan sumber air atau kekurangan persediaan air.
Konservasi tanah dan air adalah upaya atau usaha menjaga, melestarikan dan meningkatkan produktivitas tanah serta kuantitas dan kualitas air dalam pengolahan lahan dan sumber daya secara berkelanjutan.
Dalam konservasi tanah dan air ada 3 metode yang digunakan secara garis besar yaitu konservasi secara agronomis, konservasi secara mekanis, konservasi secara kimiawi. Metode agronomis adalah penggunaan tanaman atau tumbuhan sedemikian rupa agar dapat mengurangi laju erosi. Dalam metode agronomis atau disebut juga metode vegetatif seperti Menanam tumbuhan secara terus menerus (permanent plant cover), pertanaman strip (strip cropping), pertanaman berganda (multiple cropping), pertanaman bergilir (rotation cropping), pemanfaatan mulsa (residue management) dan sistem pertanian hutan (agroforestry). Yang kedua adalah metode konservasi secara mekanis yaitu pengelolaan lahan dengan menggunakan sarana fisk seperti tanah dan batu guna mempersiapkan kondisi tanah yang baik bagi pertumbuhan tanaman. Dalam metode ini seperti guludan (contour bunds), terras , saluran pembuang air (waterways), sumur resapan. Dan yang ketiga adalah metode konservasi secara kimiawi adalah pengolahan lahan dalam memperbaiki struktur tanah dengan menggunakan atau pemberian preparat kimia / pemntafan tanah ( soil conditioner ) sehingga mampu meningkatkan hasil tanaman yang berkualitas sepertu pemupukan demi meningkatkan produktivitas tanah.
Salah satu contoh konservasi tanah dan air di daerah saya di KUTAI BARAT, Kalimantan Timur adalah Rondong ( suku kutai ), lembo ( tunjung benuaq), dan Simpukng Munaan (dayak tunjung ) yang disebut juga kebun buah. Lahan ini diartikan sebagai kebun buah yang dimana lahan bekas ladang petani dayak setelah digunakan ladang, di tanami dengan buah – buahan. Metode yang digunakan dalam konsevasi ini adalah metode konservasi secara agronomis. Selain itu, lahan yang digunakan lahan lading tersebut juga setelah panen tanaman ladang di tanam dengan tumbuhan seprti pohon karet dan tanaman sayuran lainnya.  


Lahan lading yang di Tanami buah – buahan dan sayuran



Lahan Ladang yang akan di Tanami Karet




KOnservasi Tanah dan Air

Konservasi Tanah dan Air